SAATNYA PEMUDA YANG BERBICARA
Assalamu’alaikum
Warohmatullahi Wabarokatuh
Saya memiliki sebuah pantun
sebagai pembuka.
Kepasar malam
membeli tomat Masukkan
tulang kedalam peti
Menjawabsalamtidaksemangat
Mari kita ulang sekali lagi
Assalamu’alaikum
Warohmatullahi Wabarokatuh
Taida kata yang paling indah selain kita memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan rahmat, hidayah, serta inayahNya kita masih bisa berkumpul di kelas XII IPA 2 ini dalam keadaan sehat wal ‘afiat. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada suri tauladan kita, idola ummat muslim, seorang revolusioner islam siapa lagi kalau bukan nabi Allah Muhammad SAW. Atas jasa beliaulah membawa islam dari zaman yang jahiliyah menuju zaman yang terang benderang sampai saat ini.
Pada kesempatan yang baik ini izinkan saya menyampaikan sebuah pidato dengan judul “Saatnya Pemuda yang Berbicara”. Teman-teman sekalian,sudah lebih dari 60 tahun kita merdeka kita bisa hidup dengan tentram, aman dan nyaman. Tidak merasakan peperangan dan tidak meraskan pertumpahan darah seperti apa yang dialami oleh pejuang-pejuan kita dulu. Tapi ketahuilah saudaraku sesungguhnya kita ini masih dijajah. Bangsa Indonesia masih dijajah di seluruh sektor kehidupan, dan yang parahnya pemuda-pemuda yang nantinya dipersiapkan untuk memikul beban bangsa ini keadaannya sangat memprihatinkan. Pemuda seharusnya sekarang memikirkan bangsa, memikirkan umat manusia bukannya sibuk memikirkan diri sendiri yang tiada habisnya. Ketahuilah, pondasi utama suatu Negara adalah pemuda. Bila pemudanya berkualitas maka berkualitas pula Negara tersebut. Tapi bila pemudanya rusak maka rusak pula Negara tersebut.
Teman-teman sekalian, sebetulnya ada 3 perkataan mendasar yang seharusnya tidak dikatakan pemuda, yaitu :
1 . Saya tidak bisa, karena perkataan ini secara tidak langsung dapat menjadikan alam bawah sadar kita berpikir tidak mampu melakukan apa yang sebetulnya mampu apabila di coba.
2. Itu tidak mungkin, Alloh itu sebagaimana prasangka hambaNya. Ketika kita berkta tidak mungkin, maka alloh jadikan itu tidak mungkin.
3. Saya sudah tahu, karena itu dapat menutupi kesempatan kita belajar hal baru.
perktaan ini tidak boleh kita ucapkan lagi, karena perkataan ini menjadi awal mula rusaknya seorang pemuda. ketahuilah teman-temanku sekalian dalam diri kita ini terdapat potensi yang sangat besar yang harus kita gali untuk kemajuan Indonesia. Ali bin Abi Thalib pernah berkata : “Barang siapa sampai umur 21 tahun tidak mencapai kesuksesan dalam hidupnya, maka ia tak akan mendapatkan kesuksesan seumur hidupnya”. Menjadi pertanyaan bagi kita apakah kita telah membuat sejarah dengan umur kita saat ini seperti apa yang dilakukan pemuda-pemuda terdahulu yang dengan gaghnya menklukan dunia. Saya memiliki 3 solusi agar kita menjadi pemuda yang siap dan mampu berbicara di kancah dunia, yaitu :
1. Benarkan akidah dan luruskan niat
2. Hindari perbuatan yang sia-sia yang bisa menghambat potensi yang ada didalam diri kita
3. Mulai berpikir untuk maju
Semoga apa yang saya sampaikan bisa menjadikan kita pemuda-pemuda yang siap memikul beban bangsa ini dan mampu bersaing di kancah dunia. Sebelum saya menutup pidato saya, saya akan menyampaikan sebuah pantun.
Membelibuahuntukdimakan
Untukdimakandipagihari
Bila salah tolong dimaafkan
Jangan
dimasukkan ke dalam hati
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar